KEKEJAMANNYA BAIK WALAUPUN SALAH
Kurang lebih 3 bulan yang lalu, aku tiba-tiba ditelpon kawan lamaku yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri. Di tengah-tengah perbincangan nostalgia, tiba-tiba dia memberitahuku sesuatu yang menarik tentang sejarah. Dia memberi tahu bahwa dia telah menemukan sebuah thread di salah satu web komunitas buatan Indonesia. Isi thread tersebut menceritakan beberapa fakta sejarah tentang Adolf Hitler yang tidak dipublikasikan secara gamblang dimedia massa berikut foto-foto Hitler yang mengharukan.
Dari sana lah diskusi kami dimulai. Dia tetap mempertahankan opininya tentang Hitler yang diakui kekejamannya itu baik (walaupun dia bukan seorang penganut faham Neo-Nazi) dan orang-orang telah menganggapnya buruk serta kejam tanpa alasan yang jelas!
Karena Hitler memiliki Spear Of Destiny maka Hitler setidaknya mengetahui masa depan plus memiliki kekuatan untuk menjadi seorang penguasa, maka dari itu Hitler berusaha untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran yang disebabkan oleh orang-orang Yahudi (seperti kejadian Israel dan Palestina yang sedang terjadi sekarang ini) tapi Hitler menyisakan cukup beberapa kaum Yahudi untuk menunjukan kepada dunia bahwa tindakannya itu dapat dimengerti kebenarannya karena Yahudi memang jahat (itulah yang sekarang terjadi dipandangan dunia setelah melihat kekejaman yang terjadi antara Israel-Palestina).
Perdebatan diantara kami pun dimulai. Aku berpendapat jika bahwasanya Hitler memiliki kekuatan dari Spear Of Destiny tersebut, mengapa Hitler mengalah dan menyerahkan dirinya kepada kematian begitu saja. Dia bilang kalau Hitler salah strategi dan juga mengetahui nasibnya yang akan kalah. Aku pun bilang bahwa jika ada penguasa yang memiliki kekuatan besar seperti itu, tidak mungkin dia bisa salah strategi! Setidaknya jika dia mengetahui dirinya akan kalah dan mati dimasa yang akan datang, maka dia pasti sudah membuat strategi untuk membuat dirinya lebih kuat, lebih berkuasa, dan menang didalam kondisi apapun juga! Selayaknya manusia indigo yang sanggup melihat masa depan, pasti mereka tidak ingin kejadian buruk yang menimpa mereka dimasa depan terjadi dan pasti akan mengubah jalur tersebut dari masa sekarang. Lalu kawanku terdiam beberapa saat (maksudnnya dia sedang berpikir), kemudian dia mempunyai jawabannya, “Mungkin kalau Hitler mempertahankan kemenangannya dan nyawanya lebih lama, maka dunia tidak akan pernah bisa menyadari tindakannya yang menyelamatkan dunia dari kehancuran yang dibuat oleh kaum Yahudi! Maka dari itu dia membiarkan situasi dirinya yang akan kalah dan mati!”. Aku pun tersenyum (anak ini memang filsuf yang pintar, tapi sayang dia masih kurang mengerti makna sebab-akibat), “Kalau memang tujuan Hitler tidak menghindari kekalahan dan kematian adalah seperti itu, mengapa dia tidak bisa mengetahui masa depannya sendiri yang akan menjadi sejarah buruk yang paling menakutkan dimuka bumi sebagai tukang jagal tak berperasaan??”, lalu sebelum kawanku berbicara aku langsung melanjutkan omonganku, “Ingat, sedang dia saat itu memegang Spear Of Destiny lho! Masa depan yang kaya bagaimana pun dia pasti tahu! Kalau memang dia ingin menyelamatkan dunia atau maksudnya peradaban manusia dari kehancuran buatan kaum Yahudi, setidaknya dia pasti ingin dianggap sebagai pahlawan khan??!! Dan pastinya dia akan mempertahan kan kemenangan serta nyawanya untuk terus melanjutkan aksinya meniadakan kaum Yahudi tapi tetap tidak lupa untuk menyisakan sedikit jumlah dari kaum Yahudi alias tetap mempertahankan keminiman jumlah kaum Yahudi seperti katanya kepada dunia (disisakan sedikit kaum Yahudi untuk menunjukan kepada dunia bahwa dia benar kalau Yahudi itu memang jahat).. karena dia ingin menjadi pahlawan penyelamat peradaban manusia! Kalau memang sudah seperti itu faktanya pola pemikiran Hitler.. pertanyaannya sekarang, MENGAPA DIA BISA KALAH DAN MENERIMA KEMATIANNYA BEGITU SAJA JIKA DIA BISA MENGHINDARINYA?!?!”. Kawan ku langsung terdiam (tampaknya dia tercekat, bingung), “Lalu maksudnya itu apa?”, aku pun langsung antusias menjawab “NAAAAH…ITU DIA!! Kalau kenyataannya memang seperti itu berarti ada kemungkinan bahwa dia mempunyai Spear Of Destiny adalah MITOS SEMATA… walaupun aku pernah baca tentang penemuan jejak Spear Of Destiny terakhir ada di Jerman, bisa ada kemungkinan 50%-50% antara mitos dan fakta kalau benda keramat itu Hitler yang memegang… atau memang benar dia memiliki Spear Of Destiny tapi dia sadar bahwa kekuatan Spear Of Destiny hanya memberikan visi bukan misi dan bukan mutlak pemegang Spear Of Destiny berarti bisa menguasai dunia seperti anggapan orang-orang selama ini! Tapi justru mendatangkan karma dan kematian kepada pemegangnya,,, seperti yang kita ketahui bahwa pemilik Spear Of Destiny sebelumnya juga tewas setelah menikmati kekuasaan dan kemewahan sesaat. Mungkin saja saat itu Hitler sadar bahwa tidak seorang manusia pun yang sanggup mengendalikan dunia, termasuk dia walaupun sudah ada Spear Of Destiny ditangannya! Karena dia mengetahui kenyataan pahit itu, maka dia berjuang sekuat mungkin sebelum kekelahan dan kematiannya itu terjadi! Itu lah mengapa serangan Blieztkrieg sangat ngotot harus tanggal sekian… kan!? Mungkin karena dia sudah mengetahui sebelumnya kapan dan dimana musibah dan kejadian buruk akan menimpanya, bahkan sesudah dia mati sekalipun… maksudnya dalam sejarah dia akan tercatat sebagai penjagal! Dia tidak bisa menghindari kenyataan-kenyataan tersebut dimasa yang akan datang, maka dari itu dia berjuang setidaknya untuk memuaskan hasratnya untuk menjadi pahlawan minimal untuk bangsanya sendiri, Arya, maksimal untuk dunia! Yahudi yang dia sisa kan pun hanya Yahudi yang kelak akan bermanfaat untuk kemajuan peradaban manusia, tapi mitos-mitos yang kita dengar mereka pun telah di cuci otak sehingga menjadi seorang Yahudi yang baik budi. Tapi entah lah faktanya yang terjadi dengan Yahudi-Yahudi yang di cuci otak itu sekarang?!
Tapi, ingat! Itu hanya kemungkinan kecil… dan kemungkinan untuk kemungkinan yang lainnya itu juga masih banyak lagi!
Tetap pada intinya pahlawan itu adalah orang yang baik, dan seorang Hitler pun ingin menjadi pahlawan!”, aku berhenti sejenak untuk mengambil nafas dan kembali menghisap rokokku yang nyaris habis gara-gara omonganku barusan. Gantian kawanku yang berbicara, “Berarti kamu mengakui kan kalau sebenarnya Hitler itu manusia yang baik! Dan segala tindakannya itu benar tujuannya!”…
“Yap! Dari dulu aku mengetahui bahwa Hitler itu adalah orang yang baik… dan dibalik kekejamannya tersebut ada terselip tujuan yang mulia. Tapi tetap saja aku bilang Hitler itu BERSALAH!”. Hehe.. kawan ku mulai terdengar bingung, “Lah.. bagaimana sich maksudmu sebenarnya? Memang benar orang sebaik apapun pasti tidak dibenarkan untuk membunuh walaupun tujuannya mulia. Pembantaian dia yang salah dipengerjaannya, tapi Hitler itu BENAR lah!!”, dia mulai ngotot.
Aku pun kembali tersenyum dan sambil membakar rokok selanjutnya mulai berkoar kembali. “Hey, Kid! Sadar lah… kamu, kita, ini hidup didunia yang penuh kemunafikan! Kita hidup didunia yang kejam! Kita hidup didunia yang penuh dengan aturan-aturan ngehe!”.. dia mulai bingung lagi, “Lantas hubungannya apa dengan Hitler???”.
“Selama dunia bilang Hitler itu bersalah walaupun sebenarnya kita tahu Hitler itu adalah orang yang baik dan bertujuan mulia, tetap saja aku ga bisa mengelak untuk mengatakan juga bahwa Hitler itu bersalah!”… “You know what? Karena dunia yang mengatakan Hitler itu bersalah, bukan aku… aku hanya mengikuti irama dunia! Karena BENAR-SALAH adalah pikiran manusia yang menetapkan, meskipun BAIK-BURUK tetap nurani yang berujar!”. “Tunggu, tunggu… kok agak melenceng yah? Kenapa aku jadi semakin ga mengerti arah obrolan ini sich?”, kawanku mulai benar-benar bingung!
“Begini, anggap saja kamu dituduh sebagai maling! Kamu dibawa ke pengadilan dan divonis bersalah atas kasus pencurian karena semua bukti mengarah kepada kamu meskipun saksi-saksi tidak membenarkan kamu telah mencuri! Karena kamu dijebak oleh seseorang agar dituduh sebagai maling, dan orang yang menjebakmu mengatur sedemikian rupa agar semua bukti mengaju kepadamu sebagai maling. Kamu naik banding pun tetap saja kalah dan divonis bersalah karena memang kamu ga punya bukti yang menyatakan bukan kamu pencurinya! Kamu bisa apa selain menerima nasib masuk penjara?? Tapi kamu yakin, dan semua teman-teman dan tetangga kamu yakin, percaya ga percaya, kamu mencuri karena pada intinya semua tahu kamu itu orang yang sangat baik dan tidak mungkin mencuri!! Lantas kenapa bisa kamu divonis bersalah?? Karena semua bukti mengarah kepadamu… jadi mo ngotot bagaimana pun orang-orang membela kamu bahwa kamu adalah orang baik yang ga mungkin banget mencuri, tetap saja.. bisa apa mereka kalau Hakim sudah memutuskan kamu bersalah???”.
Sejenak kawanku terdiam, tampaknya dia berusaha untuk mencerna maksud dari omonganku tadi. “Hmmm… ya, ya… tampaknya aku sudah mulai paham deh maksudnya! Mau sebaik apapun Hitler tetap saja dia bersalah jika dia sudah divonis bersalah! Tapi masalahnya… siapa yang memvonis dia bersalah kalau begitu? Media massa atau sejarahwan?”.. terus terang aku ga sengaja tertawa cekikikan mendengar kepolosan dia, “Dear… siapa yang bisa mengatur dan memerintah media massa, sejarawan, hakim-hakim, guru-guru, dan DUNIA untuk mengatakan bahwa Hitler itu bersalah dan mempercayai bahwa Hitler itu bersalah, tanpa ada yang menentang pernyataan tersebut seorang pun?? Ingat lah bahwa diatas langit masih ada langit, dan dibumi tentu masih ada juga yang namanya hakim diatas hakim! Penguasa dunia modern, penguasa peradaban modern, penguasa Negara ketiga, penguasa yang sangat berkuasa dan kuat serta ditakuti, raja diantara raja, penguasa diantara penguasa!! Bahkan sang penguasa ini pun merekayasa Tuhan seperti lagunya Marilyn Manson yang berjudul Personal Jesus, tentu saja sangat mudah baginya untuk merekayasa kebenaran juga! Dia lah Sang Penguasa yang mampu merekayasa kebenaran hakiki, dia adalah sebuah sistem bernamakan ADIKUASA… silakan kalau kamu mau sebut itu Amerika! Dan selama ADIKUASA tersebut belum jatuh, maka semua rekayasanya akan tetap bertahan dan tak terbantahkan! Tapi walaupun dia ADIKUASA, tetap dia bukanlah pencipta dari yang namanya NURANI yang mampu membedakan antara BAIK-BURUK meskipun Sang Penguasa telah menyatakan tentang BENAR-SALAH!!!”
Aku kembali menghisap rokok dan menghabiskannya. Dari ujung telpon disana, terdengar kawanku ketawa cekikikan… dia paham maksudku yang menyebutkan bahwa aku yakin Hitler itu BAIK tapi percaya bahwa Hitler itu SALAH. Aku pun juga menyahuti cekikikannya tersebut dengan cekikikan juga… akhirnya kami cekikikan bersama…
“TERNYATA DUNIA ITU HANYALAH KUMPULAN DARI SETUMPUKAN PERMAINAN KONSPIRASI BELAKA!!”
THANKS
No comments:
Post a Comment
Any question, comment, critics, idea,argumentation, debate, etc??
Write here what you think should be written to me!